Rabu, 30 September 2009

Pengumuman Pengecekan Hasil Revisi dan Penandatanganan Tugas Akhir yang di nyatakan LULUS.

Jakarta, 30 September 2009


Sehubungan dengan hasil pengumuman kelulusan Sidang Tugas Akhir Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Sarana Informatika Periode 1 Tahun 2009 kemarin, maka ada beberapa hal yang mesti diperhatikan dan diketahui sebagai berikut:


Untuk Mahasiswi Bimbingan saya:


  • Pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat kepada seluruh mahasiswi bimbingan di Akademi Sekretari dan Manajemen BSI yang telah berhasil dalam menempuh Ujian Lisan Tugas Akhir dan dinyatakan LULUS serta berhak menyandang gelar Ahli Madya dibidang masing-masing.

  • Dari rekapitulasi nilai keseluruhan mahasiswi bimbingan saya (DGE) hasilnya bisa dibilang memuaskan, dari keseluruhan penilaian yang mendapatkan nilai A ada 14 mahasiswi, nilai B ada 19 mahasiswi dan nilai C ada 1 mahasiswi. Nilai tertinggi dengan point 89 dan terendah point 66.

  • Hari ini 30 September 2009 akan diadakan pengecekan hasil revisi dan sekaligus pengesahan akhir jika ternyata hasil revisi kalian sudah memenuhi persyaratan. Hal tersebut akan diadakan di Kampus BSI cabang Cipulir G2 dari jam 14:30-17:00 Wib.

  • Hari ini juga bisa dilakukan bimbingan khusus untuk mahasiswi yang belum menyelesaikan revisi Tugas Akhirnya, akan tetapi harus membawa perbandingan TA hasil revisi dan yang diujikan serta catatan kertas hijau yang diberikan dosen penguji.

  • Untuk yang tidak bisa hadir karena urusan pekerjaan atau kepentingan lain, bisa di lain waktu akan tetapi dengan perjanjian terlebih dahulu (konfimasi), karena mulai tanggal 1 Oktober 2009 perkuliahan mulai aktif kembali.


Untuk Mahasiswa yang saya Uji Sidang dan Dinyatakan LULUS:


  • Hubungi pembimbing anda, lakukan konsultasi dan kemudian revisi berdasarkan catatan yang saya berikan di lebar kertas hijau.

  • Bawa hasil revisi (versi cetak lengkap) dan catatan kertas hijau yang dijadikan dasar merevisi Tugas Akhir kalian, jika tidak ada maka tidak akan ditandatangani.

  • Penandatanganan pengesahan penguji sudah bisa mulai dilaksanakan setelah tanggal 2 Oktober 2009 dengan jadwal keberadaan saya di cabang Cengkareng dan Fatmawati (info lengkap liat jadwal mengajar di website BSI).


Pembimbing dan Penguji

Dirgahayu Erri

Senin, 28 September 2009

PENGUMUMAN KHUSUS MAHASISWI ASM-BSI BIMBINGAN TUGAS AKHIR PERIODE 1 TAHUN 2009.

Jakarta, 28-09-2009

Pengumuman Khusus Untuk Mahasiswi Bimbingan Tugas Akhir (DGE) Periode 1 ASM BSI Tahun 2009:

  • Pengumuman kelulusan jika tidak ada rintangan akan ditampilkan pada tanggal 29-09-2009 jam 17:00 Wib di website BSI, biasanya jika mundur sampai jam 20:00 Wib.

  • Kalian hendaknya sudah melakukan revisi berdasarkan catatan penguji di kertas hijau (yang diberi pada saat sidang TA). Kecuali yang berdasarkan hasil kajian dan panduan TA BSI dapat dibuktikan kebenaran data/penulisannya.

  • Setelah tanggal pengumuman 29-09-2009 saya akan beri informasi jadwal dan tempat PENGECEKAN HASIL REVISI TA dan PENGESAHAN AKHIR dari pembimbing beserta pemberian beberapa informasi khusus mengenai wisuda. (Kemungkinan pengesahan itu tanggal 30-09-2009 di G2 kampus BSI cabang cipulir)

  • Setelah ditandatangani dan disahkan oleh pembimbing maka kalian harus mencari tanda tangan kedua dosen penguji (lihat jadwal mengajarnya di website BSI).

  • Pada saat mengajukan tanda tangan dari penguji hendaknya kalian membawa hasil revisi dan materi TA yang sudah di sidang untuk mengantisipasi beberapa pengecekan dosen penguji.

  • Setelah itu silahkan soft cover TA anda (hanya outline saja dan beberapa halaman pendukung) dengan ketentuan yang akan saya beritahu pada saat penandatanganan pengesahan Tugas Akhir kalian.

Akhir kata, semoga kalian bisa mendapatkan hasil Tugas Akhir yang Terbaik.. Amien.

Pembimbing

Dirgahayu Erri

Kamis, 24 September 2009

Artikel Globalisasi dan Nasionalisme

Globalisasi VS Nilai-Nilai Nasionalisme


Oleh: Dirgahayu Erri

(Sudah terbit di Bulletin BSI News)


Kata “Globalisasi” mungkin sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita pada zaman modern ini. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.

Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain-lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain-lain akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme terhadap bangsa.


Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme

Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.

Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional dalam berbisnis, meningkatnya kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.

Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.


Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme

Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang

Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut, dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai acuan.

Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.

Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

Pengaruh-pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.


Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari anak muda sekarang.

Dari cara berpakaian banyak remaja-remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas-jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari-hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.

Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?

Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.


Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme

Langkah-langkah konkrit untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme antara lain yaitu: Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar-benarnya dan seadil-adilnya. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa. Dengan adanya langkah-langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.

Minggu, 20 September 2009

ARTIKEL KEPEMIMPINAN

KEPEMIMPINAN EFEKTIF; MAMPU MENGAMBIL 

KEPUTUSAN YANG TEPAT.

Oleh: Dirgahayu Erri
(Sudah Terbit di Bulletin BSI News)

PENDAHULUAN

Banyak orang membicarakan masalah krisis kepemimpinan. Konon memang sangat sulit mencari kader-kader pemimpin pada berbagai tingkatan. Orang-orang di zaman sekarang cenderung mementingkan diri sendiri dan tidak atau kurang perduli pada kepentingan orang lain serta kepentingan lingkungannya.

Krisis kepemimpinan ini disebabkan karena makin langkanya kepedulian pada kepentingan orang banyak, kepentingan lingkungannya. Sekurang-kurangnya terlihat ada tiga masalah mendasar yang menandai kekurangan ini. Pertama adanya krisis komitmen. Kebanyakan orang tidak merasa mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memikirkan dan mencari pemecahan masalah kemaslahatan bersama, masalah harmoni dalam kehidupan dan masalah kemajuan dalam kebersamaan. Kedua, adanya krisis kredibilitas. Sangat sulit mencari pemimpin atau kader pemimpin yang mampu menegakkan kredibilitas tanggung jawab.

Kredibilitas itu dapat diukur misalnya dengan kemampuan untuk menegakkan etika memikul amanah, setia pada kesepakatan dan janji, bersikap teguh dalam pendirian, jujur dalam memikul tugas dan tanggung jawab yang dibebankan padanya, kuat iman dalam menolak godaan dan peluang untuk menyimpang. Ketiga, masalah kebangsaan dan kehidupan bermasyarakat. Saat ini tantangannya semakin kompleks dan rumit. Kepemimpinan sekarang tidak cukup lagi hanya mengandalkan pada bakat atau keturunan.