Selasa, 16 Februari 2016

Artikel Inspirasi

Budaya ANTRI
Di negara-negara maju seperti Jepang pendidikan MORAL jauh lebih penting dari pada sekedar mengajarkan anak pandai berhitung seperti matematika atau nilai-nilai akademis lainnya. Begitu pula para orang tua atau guru-guru di Jepang tidak terlalu khawatir jika anak-anak sekolah dasar mereka tidak pandai Matematika mereka justru jauh lebih khawatir jika anak-anak mereka tidak pandai mengantri. Karena budaya antri di Jepang itu adalah norma masyarakat yang harus dipatuhi oleh semua orang. Jika ingin diterima hidup bermasyarakat di Jepang... (baca selanjutnya)
"Mengapa budaya ANTRI ini lebih penting dari sekedar belajar berhitung?"
  • Karena kita hanya perlu melatih anak selama 3 bulan saja secara intensif untuk bisa Matematika, sementara kita perlu melatih anak hingga 12 Tahun atau lebih untuk bisa mengantri dan selalu ingat pelajaran berharga di balik proses mengantri.
  • Karena tidak semua anak kelak akan berprofesi menggunakan ilmu matematika kecuali TAMBAH, KALI, KURANG DAN BAGI. Sebagian mereka anak menjadi Penari, Atlet Olimpiade, Penyanyi, Musisi, Pelukis dan sebagainya.
  • Karena biasanya hanya sebagian kecil saja dari murid-murid dalam satu kelas yang kelak akan memilih profesi di bidang yang berhubungan dengan Matematika. Sementara SEMUA MURID DALAM SATU KELAS ini pasti akan membutuhkan Etika Moral dan Pelajaran Berharga dari mengantri di sepanjang hidup mereka kelak.
”Memang ada pelajaran berharga apa dibalik MENGANTRI ?”
  • Anak belajar manajemen waktu jika ingin mengantri paling depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal.
  • Anak belajar bersabar menunggu gilirannya tiba terutama jika ia di antrian paling belakang.
  • Anak belajar menghormati hak orang lain, yang datang lebih awal dapat giliran lebih awal dan tidak saling serobot merasa diri penting..
  • Anak belajar berdisiplin dan tidak menyerobot hak orang lain.
  • Anak belajar kreatif untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk MENGATASI KEBOSANAN saat mengantri. (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri)
  • Anak bisa BELAJAR BERSOSIALISASI menyapa dan mengobrol dengan orang lain di antrian.
  • Anak BELAJAR TABAH dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuannya.
  • Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrian belakang.
  • Anak belajar disiplin, teratur dan kerapihan.
  • Anak belajar memiliki RASA MALU, jika ia MENYEROBOT ANTRIAN dan HAK ORANG LAIN.
  • Anak belajar bekerjasama dengan orang-orang yang ada di dekatnya jika sementara mengantri ia harus keluar antrian sebentar untuk ke kamar kecil.
  • Anak belajar jujur pada diri sendiri dan pada orang lain...
Mungkin masih banyak lagi pelajaran berharga lainnya, silahkan anda temukan sendiri sisanya dan share untuk kebaikan kita bersama disini. Terima kasih. Sayang sekali ya... seperti apa kelak anak-anak tidak tahu ANTRI atau yang suka menyerobot antrian sejak kecil itu jika mereka kelak jadi pemimpin? Semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua para orang tua juga para pendidik agar segera menyadari bahwa mengantri adalah pelajaran sederhana yang banyak sekali mengandung pelajaran hidup bagi anak dan harus di latih sejak dini hingga menjadi kebiasaan setiap anak sampai dewasa ketika hidup bermasyarakat dan bernegara. Yuk kita ajari anak, adik-adik kita untuk mengantri sejak dini, dimulai dari lingkungan terkecil keluarga kita dulu, untuk kehidupan bermasyarakat yang lebih baik.

**Photo: Suasana anak-anak sekolah sedang mengantri bus di tengah turunnya salju pada sebuah halte bus di kota Nagano, Jepang.
**Sumber: FB Page Komunitas Sahabat Jepang

1 komentar:

  1. Tiang Antrian Murah berkata : Budaya antrinya sangat cocok jika dipraktekan di Indonesia, ayo mulai dari kita-kita yuk....

    BalasHapus